Khotbah Jumat, 21
Jumadil Akhirah 1441 H/ 14 Februari 2020 M
"Mengagungkan Nabi Muhammad SAW
Khotbah Pertama::
الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي بَعَثَ فِينَا رَسُولَهُ مُحَمَّدًا الْأَمَينَ، وَأَرْسَلَهُ بِالْهُدَى
وَالْحَقِّ الْمُبِينِ، فَكَانَ رَحْمَةً للْعَالَمِينَ، وَبُشَرَى
لِلْمُؤْمِنِينَ،
وَأَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، أَحْسَنُ
النَّاسِ خَلْقًا، وَأَعْظَمُهُمْ خُلُقًا، فَاللَّهُ زَادَ مُحَمَّدًا
تَعْظِيمًا، صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ:
فَأُوصِيكُمْ
عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ جَلَّ فِي عُلَاهُ: (يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ
كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ)( ).
Kaum Mukminin yang Mulia :
Diriwayatkan bahwa:
أَرْسَلَتْ
قُرَيْشٌ مُفَاوِضَهَا عُرْوَةَ بْنَ مَسْعُودٍ فِي صُلْحِ الْحُدَيْبِيَةِ إِلَى
النَّبِيِّ r،
فَظَلَّ عُرْوَةُ يُرَاقِبُ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ r بِعَيْنَيْهِ، فَلَمَّا رَجَعَ إِلَى
قَوْمِهِ كَانَ مِمَّا قَالَ لَهُمْ: وَاللَّهِ لَقَدْ وَفَدْتُ عَلَى الْمُلُوكِ،
وَوَفَدْتُ عَلَى قَيْصَرَ وَكِسْرَى وَالنَّجَاشِيِّ، وَاللَّهِ مَا رَأَيْتُ
مَلِكًا قَطُّ يُعَظِّمُهُ أَصْحَابُهُ كَمَا يُعَظِّمُ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ مُحَمَّدًا r؛ إِذَا أَمَرَهُمُ
ابْتَدَرُوا أَمْرَهُ، وَإِذَا تَوَضَّأَ كَادُوا يَقْتَتِلُونَ عَلَى وَضُوئِهِ،
وَإِذَا تَكَلَّمَ خَفَضُوا أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَهُ، وَمَا يُحِدُّونَ إِلَيْهِ
النَّظَرَ تَعْظِيمًا لَهُ r
“Kaum Quraisy mengirimkan negosiatornya Urwah bin Mas’ud
kepada Nabi Saw dalam perjanjian Al Hudaibiyah, Urwah terus mengawasi para
sahabat Nabi Saw dengan mata kepalanya sendiri, dan ketika ia kembali kepada
kaummnya ia bercerita kepada mereka : "Demi Allah, aku pernah diutus ke
beberapa raja, pernah diutus ke Raja Kaisar, Raja Kisra dan Raja Najasyi, demi
Allah aku belum pernah melihat satu raja pun yang diagungkan oleh para
sahabatnya, sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Muhammad terhadap Muhammad
Saw, bila beliau memerintahkan mereka, mereka bergegas menunaikan perintahnya,
bila beliau berwudlu, mereka hampir berkelahi karena berebut menyiapkan air
untuk berwudlu, bila beliau berbicara, mereka merendahkan suara mereka
dihadapannya, dan mereka tidaklah menajamkan pandangannya kepada beliau sebagai
pengagungan mereka terhadap beliau” (Bukhari 2731).
Begitulah wahai hamba Allah, bagaimana sahabat Rasulullah
Saw mengagungkan beliau, menghargainya, menghormatinya dan mencintainya, karena
mereka tahu bahwa cinta pada beliau didahulukan atas seluruh manusia; dan juga
termasuk kesempurnaan keimanan, Rasulullah Saw bersabda :
لَا يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ،
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian
sehingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia”
(Muttafaq ‘Alaih).
Begitulah kaum mukminin pengikut para nabi, mereka
mencintai nabi mereka, menghargai dan mengagungkannya, mereka adalah para
Hawariyyun, yang berada di sekitar Isa AS dan mengikutinya, sebagai bentuk
penghargaan kepadanya dan kepada risalah mulianya, Allah Swt berfirman :
قَالَ
الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا
مُسْلِمُونَ
“Para Hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab : Kamilah
penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri” (Ali Imran 3 :
52).
Isa As menjanjikan mereka dengan keagungan dan
memberikan berita gembira dengan kedatangan Nabi Mulia Muhammad Saw, seperti
termaktub dalam Al Quran :
يَا بَنِي
إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ
مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata : hai Bani
Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang
turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” (As
Shaf 61 : 6).
Lalu Nabi Penutup itu diutus kepada kita, yang oleh Allah
ditinggikan kedudukannya dan diutamakan kepada seluruh makhluk-Nya, Ibnu Abbas
RA berkata : Allah belum pernah menciptakan jiwa yang lebih mulia dari Muhammad
Saw, dan aku tidak pernah mendengar Allah bersumpah dengan kehidupan seseorang
selain kehidupan beliau, Allah berfirman :
لَعَمْرُكَ
إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ
“(Allah berfirman) : Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya
mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)” (Al Hijr 15 :
72).
Dan Allah memuji kejujuran dan kebaikan ucapan Muhammad Saw,
seperti disebutkan dalam firman-Nya :
وَمَا يَنْطِقُ
عَنِ الْهَوَى* إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Quran) menurut
kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya)” (An Najm 53 : 3-4). Sebuah syair menegaskan hal diatas :
وَضَمَّ الْإِلَهُ
اسْمَ النَّبِيِّ إِلَى اسْمِهِ ** إِذَا قَالَ فِي الْخَمْسِ الْمُؤَذِّنُ
أَشْهَدُ
وَشَقَّ لَهُ مِنْ
إِسْمِهِ لِيُجِلَّهُ ** فَذُو الْعَرْشِ مَحْمُودٌ وَهَـذَا مُحَمَّدُ
"Dan Tuhan menambahkan nama Nabi ke nama-Nya
Ketika dikumandangkan lima kali oleh muadzin; Aku bersaksi
Dia diambil dari nama-Nya, sebagai penghormatan baginya
Jadi Pemilik Arsy itu dipuji (mahmud) dan ini adalah terpuji (Muhammad)."
Disebutkan dalam firman Allah, bahwa Dia memuji kemurahan
hati, kemuliaan sifat dan keagungan akhlak Muhammad Saw :
وَإِنَّكَ لَعَلَى
خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung” (Al Qalam 68 : 4).
Beliau Saw merupakan teladan agung dalam akhlak,
perbuatan dan tindakan dan beliau merupakan sumber keutamaan dan nilai-nilai
kemanusiaan dalam gerak dan diamnya, beliau sangat dermawan, penyayang terhadap
kaum lemah, penyambung tali persaudaraan dan berbakti kepada keluarganya, Ali
bin Abi Thalib RA menceritakan sifat beliau :
لَمْ أَرَ قَبْلَهُ
وَلاَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ
“Aku belum pernah melihat sesudah dan sebelumnya orang yang
semisalnya (At Tirmidzi 3637).
Dan kini, betapa perlunya kita dalam menteladani akhlak
beliau yang mulia dan petunjuknya yang lurus.
Saudara-saudaraku yang menghomati Sayyidina dan Nabiyyina
Muhammad Saw...
Para sahabat RA dalam cinta dan pengagungan terhadap Nabi
Muhammad Saw merupakan teladan dan contoh yang baik, di dalam Shahih Imam
Muslim RA disebutkan dari Amr bin Al Ash RA berkata :
مَا كَانَ أَحَدٌ
أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ r، وَلَا أَجَلَّ فِي عَيْنِي
مِنْهُ، وَمَا كُنْتُ أُطِيقُ أَنْ أَمْلَأَ عَيْنَيَّ مِنْهُ إِجْلَالًا لَهُ،
وَلَوْ سُئِلْتُ أَنْ أَصِفَهُ مَا اسْتَطَعْتُ
“Dan tidak ada seorang pun yang lebih aku cintai daripada
Rasulullah Saw, dan tidak ada seorang pun yang lebih agung dalam pandanganku
daripada beliau, bahkan aku tidak mampu memenuhi kedua mataku dari kebesaran
beliau, andaikata aku diminta untuk mensifati beliau, tentu aku tidak dapat
melakukannya” (Muslim 191).
Para sahabat membesarkan anak-anak mereka atas
pengagungan Nabi Saw dan penghargaan terhadap kedudukan beliau, sebagai contoh
;
صَلَّى مَعَ
رَسُولِ اللَّهِr ، فَأَخَذَ عَلَيْهِ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ بِيَدِهِ، فَجَعَلَهُ بِمُحَاذَاتِهِ، قَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: فَلَمَّا أَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ r
عَلَى صَلَاتِهِ تَأَخَّرْتُ، فَلَمَّا
انْصَرَفَ r مِنْ صَلَاتِهِ
سَأَلَنِي، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوَيَنْبَغِي لِأَحَدٍ أَنْ يُصَلِّيَ
بِمُحَاذَاتِكَ وَأَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ؟ قَالَ: فَأَعْجَبْتُهُ فَدَعَا اللَّهَ
لِي أَنْ يَزِيدَنِي عِلْمًا وَفَهْمًا
“Ibnu Abbas RA shalat bersama Rasulullah Saw, lalu beliau
Saw menarik tangannya, sehingga sejajar dengan beliau. Ibnu Abbas RA berkata :
ketika Rasulullah SAw mulai shalat, aku mundur dan ketika Beliau Saw selesai
shalat, beliau bertanya kepadaku, aku menjawab : wahai Rasulullah, apakah layak
bagi seseorang untuk shalat sejajar denganmu sedangkan engkau Rasulullah ? ia
berkata : jawabanku membuatnya senang. Lalu beliau berdoa kepada Allah agar
menambahkan ilmu dan kepahaman kepadaku” (Ahmad 3060).
Dalam hal cinta, penghargaan, penghormatan dan pengagungan,
kita berteladan dan mengikuti jejak pada para pendahulu kita. Dan Rasul kita
Muhammad Saw lebih kita cintai daripada ibu, anak, putra dan putri kita dan
semua manusia, kita tidak mendahulukan sesuatu pun diatas sunnah beliau, dan
kita tidak pernah jenuh untuk membaca sirah beliau dan kita menerima dan
mempercayai hadits beliau dengan penuh keimanan hati kita, karena itu merupakan
keharusan dan kebenaran, dan bagaimana kita tidak mencintai dan menghormati,
mengagungkan dan memuliakan beliau ? Dan Allah telah menganjurkan kita untuk
melakukan hal itu, seperti tersebut dalam firman-Nya :
إِنَّا
أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا* لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ
وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan. Supaya kamu sekalian beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih
kepada-Nya di waktu pagi dan petang” (Al Fath 48 : 8-9).
Allah telah menjanjikan keberuntungan dan kemenangan bagi
orang-orang yang menghargai tuan dan nabi kita Muhammad Saw serta berteladan
kepada beliau, Allah berfirman :
فَالَّذِينَ
آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ
مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al
Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Al A’raf 7 : 157)
🤲🤲🤲 Ya
Allah, anugerahilah kami cinta, pengagungan dan penghormatan pada Nabi kami
Muhammad Saw, dan berilah kami semua taufiq untuk mentaati-Mu, mentaati
Rasul-Mu Muhammad Al Amin Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan mentaati orang yang
Engkau perintahkan kepada kami agar ditaatinya, sebagai pengamalan atas
firman-Mu :
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ
مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 4 : 59).
أَقُولُ قَوْلِي
هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khotbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَرْسَلَ إِلَيْنَا خَاتَمَ الْنَّبِيِّينَ، وَجَعَلَهُ
مُكَرَّمًا فِي الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ، وَفِي الْمَلَإِ الْأَعْلَى إِلَى
يَوْمِ الدِّينِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ
لَهُ؛ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ
وَرَسُولُهُ،
صَلَّى اللَّهُ
وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ
وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ.
Wahai orang-orang yang menghargai nabi kita Muhammad Saw,
yang mengagungkan ucapan dan perbuatannya, Allah Swt berfirman :
لَا تَجْعَلُوا
دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا
“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu
seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain)” (An Nur 24 :
63).
Pada ayat yang mulia diatas, Allah menjelaskan kepada kita
bahwa kedudukan kenabian merupakan kedudukan yang sangat mulia, karenanya Allah
melarang manusia untuk memanggil Tuan dan Nabi kita Muhammad Saw seperti
panggilan terhadap sesama, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap
kedudukan beliau (Tafsir At Thabari 21/339).
Inilah yang dipahami oleh para sahabat dan para ulama
setelah mereka, dan mereka mengamalkan kandungannya, diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dalam kitab shahihnya :
أَنَّ عُمَرَ بْنَ
الخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ؛ رَأَى رَجُلَيْنِ رَفَعَا أَصْوَاتَهُمَا فِي
مَسْجِدِ رَسُولِ اللَّهِ r، فَأَنْكَرَ عَلَيْهِمَا
وَقَالَ: تَرْفَعَانِ أَصْوَاتَكُمَا فِي مَسْجِدِ رَسُولِ اللَّهِ r
"Bahwa Umar bin Khattab RA pernah melihat dua orang
meninggikan suara keduanya di masjid Rasulullah Saw, ia (Umar) mengingkari
perbuatan keduanya dan berkata : 'Kalian mengangkat suara kalian di masjid
Rasulullah Saw ?” (Bukhari 470).
Imam Malik RA berpendapat bahwa : "Sesungguhnya Allah
mengajak kaum mukminin untuk berprilaku sopan kepada Nabi Saw, disebutkan dalam
firman-Nya :
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan
suaramu lebih dari suara Nabi” (Al Hujurat 49 : 2).
Allah swt juga memuji orang yang merendahkan suara
mereka sebagai bentuk penghormatan dan kesantunan kepada Nabi Saw, Allah
berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ
يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ
اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى
“Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi
Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah
untuk bertakwa” (Al Hujurat 49 : 3).
Jadi kewajiban kita adalah mengagungkan Rasulullah Saw dan
menanamkan hal tersebut di dalam jiwa putra-putri kita.
Demikian khutbah singkat ini, maka marilah kita memperbanyak
baca shalawat dan mengucapkan salam kepada rasul kita di setiap waktu, karena
Allah telah mengagungkan beliau di hadapan para malaikat, kemudian Allah dan
para malaikat bershalawat kepadanya, dan Allah mewajibkan hal tersebut kepada
seluruh penduduk bumi (Tafsir Ar Razi 25/181). Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya” (Al Ahzab 33 : 56). Itulah dua penghormatan di
langit dan di bumi.
اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
وَارْضَ اللَّهُمَّ
عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ،
وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ إِنَّا
نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرَاتِ أَوْفَرَهَا، وَمِنَ الْعُلُومِ أَنْفَعَهَا، وَمِنَ
الْأَخْلَاقِ أَكْمَلَهَا، وَنَسْأَلُكَ السَّعَادَةَ فِي الدُّنْيَا، وَالْفَوْزَ
فِي الْآخِرَةِ.
اللَّهُمَ وَفِّقْ
رَئِيسَ الدَّوْلَةِ الشَّيخْ خَلِيفَةْ بْن زَايِدْ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ،
وَاشْمَلْ بِتَوْفِيقِكَ نَائِبَهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الْأَمِينَ، وَإِخْوَانَهُ
حُكَّامَ الْإِمَارَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيخْ زَايِدْ
وَالشَّيخْ مَكْتُومْ، وَشُيُوخَ الْإِمَارَاتِ الَّذِينَ انْتَقَلُوا إِلَى
رِضْوَانِكَ، وَأَدْخِلْهُمْ بِفَضْلِكَ فَسِيحَ جَنَّاتِكَ.
اللَّهُمَّ أَدِمْ
عَلَى دَوْلَةِ الْإِمَارَاتِ نِعَمَكَ، وَجُودَكَ وَفَضْلَكَ، وَبَارِكْ فِي
خَيْرَاتِهَا وَأَهْلِهَا، وَاجْعَلْهَا دَائِمًا فِي سَعَادَةٍ، وَمِنَ الْخَيْرِ
فِي زِيَادَةٍ.
اللَّهُمَّ إِنَّا
نَسْأَلُكَ الْمَغْفِرَةَ والثَّوَابَ لِمَنْ بَنَى هَذَا الْمَسْجِدَ
وَلِوَالِدَيْهِ، وَلِكُلِّ مَنْ عَمِلَ فِيهِ صَالِحًا وَإِحْسَانًا، وَاغْفِرِ
اللَّهُمَّ لِكُلِّ مَنْ بَنَى لَكَ مَسْجِدًا يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُكَ، أَوْ
وَقَفَ لَكَ وَقْفًا يَعُودُ نَفْعُهُ عَلَى مَرِيضٍ أَوْ يَتِيمٍ، أَوْ طَالِبِ
عِلْمٍ أَوْ مِسْكِينٍ، وَاحْفَظْهُ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ، وَبَارِكْ لَهُ
فِيمَا رَزَقْتَهُ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِينَ.
اللَّهُمَّ ارْحَمْ
شُهَدَاءَ الْوَطَنِ وَقُوَّاتِ التَّحَالُفِ الْأَبْرَارَ، وَأَدْخِلْهُمُ
الْجَنَّةَ مَعَ الْأَخْيَارِ، وَاجْزِ أَهْلِيهِمْ جَزَاءَ الصَّابِرِينَ؛
بِكَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ.
اللَّهُمَّ انْصُرْ
قُوَّاتِ التَّحَالُفِ الْعَرَبِيِّ، وَانْشُرِ الِاسْتِقْرَارَ وَالسَّلَامَ فِي
بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ، وَالْعَالَمِ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ
اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا
غَيْثًا مُغِيثًا هَنِيئًا وَاسِعًا شَامِلًا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ
السَّمَاءِ، وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ.
رَبَّنَا آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ،
وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ، يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ.
عِبَادَ اللَّهِ:
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ. وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.